Beranda | Artikel
Syafaat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam
Selasa, 27 Desember 2022

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Yahya Badrusalam

Syafaat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam merupakan bagian dari kajian Islam ilmiah Mukhtashar Shahih Muslim yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. Hafidzahullah. Kajian ini disampaikan pada Ahad, 1 Jumadil Akhir 1444 H / 25 Desember 2022 M.

Kajian Hadits Tentang Syafaat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam

Hadits 93:

عن أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ – رضي الله عنه – قَالَ قال رسول الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَا أَوَّلُ شَفِيعٍ في الْجَنَّةِ لَمْ يُصَدَّقْ نَبِيٌّ مِنْ الْأَنْبِيَاءِ مَا صُدِّقْتُ وَإِنَّ مِنْ الْأَنْبِيَاءِ نَبِيًّا مَا يُصَدِّقُهُ مِنْ أُمَّتِهِ إِلَّا رَجُلٌ وَاحِدٌ.

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu, dia berkata, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Aku adalah yang pertama kali memberi syafa’at di surga. Tidak ada seorang Nabi pun yang dibenarkan seperti halnya diriku. Dan sesungguhnya di antara para Nabi ada yang tidak dibenarkan oleh umatnya sama sekali, kecuali hanya orang-orang seorang laki-laki.” (HR. Muslim)

Disebutkan dalam riwayat yang lain, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Aku akan mendatangi pintu surga…” Kemudian malaikat penjaga pintu berkata: “Kamu siapa?” Kata Rasulullah: “Aku Muhammad.” Malaikat itu berkata: “Aku diperintahkan tidak boleh membuka pintu surga untuk selain engkau.”

Ini menunjukkan akan keistimewaan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Ternyata pintu surga tidak akan dibuka kecuali kalau Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang minta.

Sebagian ulama berkata bahwa yang dimaksud أَنَا أَوَّلُ شَفِيعٍ artinya memberi syafaat agar orang-orang yang ada di dalam surga dinaikkan derajatnya.

Hadits ini juga menunjukkan tentang penetapan akan adanya syafaat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Sebagaimana telah kita sebutkan pada pertemuan kemarin, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam diberikan oleh Allah syafaat.

Tentunya untuk mendapatkan syafaat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam syaratnya satu, yaitu wafat diatas tauhid. Sebagaimana dalam hadits:

أَتَانِى آتٍ مِنْ عِنْدِ رَبِّى فَخَيَّرَنِى بَيْنَ أَنْ يُدْخِلَ نِصْفَ أُمَّتِى الْجَنَّةَ وَبَيْنَ الشَّفَاعَةِ فَاخْتَرْتُ الشَّفَاعَةَ وَهِىَ لِمَنْ مَاتَ لاَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا

“Telah datang kepadaku malaikat dari sisi Rabbku, lalu memberikan pilihan kepadaku: antara separuh umatku akan dimasukkan surga atau syafaat. Maka saya memilih syafaat, dan syafaatku itu hanyalah untuk orang yang meninggal dunia dalam keadaan tidak mempersekutukan Allah sedikitpun juga.” (HR. Tirmidzi, Ahmad dan Ibnu Hibban)

Subhanallah, inilah syaratnya. Maka dari itu orang yang berbuat syirik tidak mendapat syafaat. Orang yang meminta syafaat kepada mayat (bahkan kepada Rasulullah sekalipun) adalah termasuk kesyirikan. Karena pada dasarnya syafaat itu milik Allah. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak bisa memberikan syafaat kecuali dengan izin Allah.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

قُل لِّلَّهِ الشَّفَاعَةُ جَمِيعًا

“Katakan: ‘Syafaat itu hanyalah milik Allah seluruhnya.`” (QS. Az-Zumar[39]: 44)

Para Nabi dan malaikat memberikan syafaat setelah mendapatkan izin dan ridha dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَكَم مِّن مَّلَكٍ فِي السَّمَاوَاتِ لَا تُغْنِي شَفَاعَتُهُمْ شَيْئًا إِلَّا مِن بَعْدِ أَن يَأْذَنَ اللَّهُ لِمَن يَشَاءُ وَيَرْضَىٰ

“Dan berapa banyaknya malaikat di langit, syafaat mereka sedikitpun tidak berguna, kecuali setelah Allah berikan izin dan ridha.” (QS. An-Najm[53]: 26)

Makanya dalam hadits yang telah kita bacakan, Rasulullah tidak serta-merta memberi syafaat. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sujud dan meminta terlebih dahulu kepada Allah. Setelah diberikan izin, baru kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pun memberikan syafaatnya. Makanya syafaat tidak boleh diminta kecuali kepada Allah saja.

Tentunya agar kita mendapatkan syafaat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, syarat yang paling utama yaitu wafat diatas tauhid. Kemudian syarat yang kedua ittiba’ (mengikuti) sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Cara yang ketiga agar kita bisa mendapatkan syafaat Rasulullah adalah wafat di kota Madinah. Di antaranya juga menjawab doa adzan.

Tentunya yang terpenting itu yang pertama. Yaitu wafat di atas tauhid. Adapun kalau wafat di atas syirik, walaupun matinya di kota Madinah, maka tetap tidak mendapat syafaat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download dan simak mp3 kajian yang penuh manfaat ini.

Download mp3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/52558-syafaat-rasulullah-shallallahu-alaihi-wa-sallam/